Jumat, 26 Agustus 2011

salah satu cara menentukan KKM

PENETAPAN KKM SMPN 9 PALU
Mata Pelajaran  MATEMATIKA

Kelas / Semester  VIII / I


Tahun Pelajaran  2010 / 2011

KKM : 71








SK, KD INDIKATOR INTAKE KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG KKM
1 Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus   67.06
1,1 Melakukan operasi aljabar   71.67
  Menyelesaikan operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar 60 70 80 70.00
  Menyelesaikan operasi kali, bagi dan pangkat pada bentuk aljabar 70 70 80 73.33
1.2 Menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya   70.00
  Menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya 60 70 80 70.00
1.3 Memahami relasi dan fungsi   50.67
  Menyatakan suatu fungsi dengan notasi 70 2 80 50.67
1.4 Menentukan nilai fungsi   73.33
  Menghitung nilai fungsi 70 70 80 73.33
  Menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui 70 70 80 73.33
1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat Cartesius   70.00
  Menyusun tabel pasangan nilai peubah dengan nilai fungsi 70 70 80 73.33
  Menggambar grafik fungsi pada koordinat Cartesius 50 70 80 66.67
1.6 Menentukan gradien persamaan dan grafik garis lurus   66.67
  Menentukan persamaan garis lurus melalui dua titik, melalui satu titik dengan gradien tertentu. 50 50 80 60.00
  Menggambar grafik garis lurus 70 70 80 73.33
2 Memahami SPLDV dan menggunakannya dalam pemecahan masalah   73.33
2.1 Menyelesaikan SPLDV   73.33
  Menentukan akar SPLDV dengan substitusi dan eliminasi 70 70 80 73.33
2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya   73.33
  Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya 70 70 80 73.33
  Menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan grafik garis lurus 70 70 80 73.33
3 Menggunakan Teorema Phythagoras dalam pemecahan masalah   72.50
3.1 Menggunakan Teorema Phythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku   71.67
  Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui 70 70 80 73.33
  Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa (salah satu sudutnya 30, 45, 60 ) 60 70 80 70.00
3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras   73.33
  Menghitung panjang diagonal pada bangun datar, misal persegi, persegi panjang, belah ketupat dsb 70 70 80 73.33







Mengetahui: Palu,                         2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran













ANALISIS ALOKASI WAKTU EFEKTIF BELAJAR


ANALISIS ALOKASI WAKTU EFEKTIF BELAJAR SEMESTER GANJIL 
TAHUN 2008 / 2009











Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Palu


Kelas
: X
Mata Pelajaran : Matematika



Jurusan : -






















Bulan/Tahun Hari Efektif Sekolah Jumlah hari efektif belajar Jumlah Keterangan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Hari Minggu
Jul-08 15 2 2 1 3 2 2 12 2 Hari Pertama Sekolah Tanggal 14 Juli 2008
Aug-08 21 3 4 4 4 5 5 25 4
Sep-08 0 Libur Ramadhan1429. H
Oct-08 23 3 3 3 3 3 2 17 4
Nov-08 25 4 4 4 4 4 5 25 4
Dec-08 24 1 2 2 2 2 2 11 2
Jumlah 108 13 15 14 16 16 16 90 16






















Minggu Efektif Semester Ganjil 2008/2009 : 16 Minggu 

























Mata pelajaran Matematika Jumlah Standar Kompetensi 3
Jumlah  Kompetensi Dasar 14
Jumlah Materi Pokok 4
Jumlah Jam Pelajaran Perminggu 4






















Jumlah Jam pelajaran semester ganjil 

: 16 Minggu x  4 Jampel = 64 Jampel 






















Penggunaan waktu : Tatap Muka 4 Materi Pokok
: 52 Jampel 



: Ulangan Harian

: 4 x 2 = 8 jampel


: Cadangan


: 4 Jampel














































Kepala Sekolah





Guru Bid. Studi

Rabu, 24 Agustus 2011

Theorems Dealing with Parallelograms

Theorems Dealing with Parallelograms




Definition:  A parallelogram is a quadrilateral with both pairs of opposite sides parallel.
*Parallelogram
I have:
- 2 sets of parallel sides
- 2 sets of congruent sides
- opposite angles congruent
- consecutive angles supplementary
- diagonals bisect each other
- diagonals form 2 congruent triangles
Using this definition, the remaining properties regarding a parallelogram can be "proven" true and become theorems.
When GIVEN a parallelogram, the definition and theorems are stated as ...
A parallelogram is a quadrilateral with both pairs of opposite sides parallel.
If a quadrilateral is a parallelogram, the 2 pairs of opposite sides are congruent.
(Proof appears further down the page.)
If a quadrilateral is a parallelogram, the 2 pairs of opposite angles are congruent.
If a quadrilateral is a parallelogram, the consecutive angles are supplementary.
If a quadrilateral is a parallelogram, the diagonals bisect each other.
If a quadrilateral is a parallelogram, the diagonals form two congruent triangles.


When trying to PROVE a parallelogram, the definition and theorems are stated as ...
(many of these theorems are converses of the previous theorems)
A parallelogram is a quadrilateral with both pairs of opposite sides parallel.
If both pairs of opposite sides of a quadrilateral are congruent, the quadrilateral is a parallelogram.
If both pairs of opposite angles of a quadrilateral are congruent, the quadrilateral is a parallelogram.
If one angle is supplementary to both consecutive angles in a quadrilateral, the quadrilateral is a parallelogram.
If the diagonals of a quadrilateral bisect each other, the quadrilateral is a parallelogram.
If ONE PAIR of opposite sides of a quadrilateral are BOTH parallel and congruent, the quadrilateral is a parallelogram.  (Proof appears further down the page.)
** Be sure to remember this last method, as it may save you time when working a proof.

Proof of Theorem:  If a quadrilateral is a parallelogram, the 2 pairs of opposite sides are congruent.
(Remember:  when attempting to prove a theorem to be true,
you cannot use the theorem as a reason in your proof.)
STATEMENTS REASONS
1 1 Given
2 Draw segment from  A to C 2 Two points determine exactly one line.
3 3 A parallelogram is a quadrilateral with both pairs of opposite sides parallel.
4 4 If two parallel lines are cut by a transversal, the alternate interior angles are congruent.
5 5 Reflexive property:  A quantity is congruent to itself.
6 6 ASA:  If two angles and the included side of one triangle are congruent to the corresponding parts of another triangle, the triangles are congruent.
7 7 CPCTC:  Corresponding parts of congruent triangles are congruent.

Proof of Theorem:  If ONE PAIR of opposite sides of a quadrilateral are BOTH parallel and congruent, the quadrilateral is a parallelogram. 
(Remember:  when attempting to prove a theorem to be true,
 you cannot use the theorem as a reason in your proof.)
STATEMENTS REASONS
1 1 Given
2 Draw segment from  A to C 2 Two points determine exactly one line.
3 3 If two parallel lines are cut by a transversal, the alternate interior angles are congruent.
4 4 Reflexive property:  A quantity is congruent to itself.
5 5 SAS:  If two sides and the included angle of one triangle are congruent to the corresponding parts of another triangle, the triangles are congruent.
6 6 CPCTC:  Corresponding parts of congruent triangles are congruent.
7 7 If two lines are cut by a transversal and the alternate interior angles are congruent, the lines are parallel.
8 8 A parallelogram is a quadrilateral with both pairs of opposite sides parallel.

Selasa, 23 Agustus 2011

Luas Trapesiumm

Rumus Trapesium


Pembuktian Rumus Luas Trapesium

Trapesiuma adalah segiempat yang memiliki sepasang sisi sejajar. Rumus luas trapesium sudah sangat dikenal oleh anak SD. Akan tetapi rata-rata mereka tidak mengetahui dari mana asalnya. Berikut ini akan kami jabarkan mengapa rumus luas trapesium adalah
L = 0,5 x jumlah sisi sejajar x tinggi




Perhatikan bahwa
b = x + a + y ...........................(1)
L1 = 0,5 xt ..............................(2)
L2 = at ....................................(3)
L1 = 0,5yt ...............................(4)

Ltrapesium = L1 + L2 + L3
= 0,5 xt + at + 0,5 yt
= (0,5x + a + 0,5y)t
= 0,5(x + 2a + y)t
= 0,5(a + x + a + y)t
Dengan mensubstitusi persamaan (1) maka diperoleh
Ltrapesium = 0,5(a + b) t
= 0,5 x jumlah sisi sejajar x tinggi
(Dikutip dari "Matematika Ceria. http://matematikaomson.blogspot.com")

Minggu, 14 Agustus 2011

Definisi Kompetensi

Kalau kita baca literatur, tidak (belum) ada definisi kompetensi yang disetujui secara universal, tergantung dari asal definisi itu dibuat, yaitu :
  1. Berdasarkan policy pemerintah
  2. Keinginan dunia kerja
  3. Hasil riset.
Tahun 1960, konsep kompetensi mulai diterapkan di Amerika Serikat untuk program pendidikan guru. Pada tahun 1970, dikembangkan untuk program pendidikan profesional lainnya, untuk program pelatihan kejuruan di Inggris dan Jerman pada tahun 1980 serta untuk pelatihan kejuruan dan pengenalan keterampilan profesional di Australia pada tahun 1990. Konsep kompetensi mulai menjadi trend dan banyak dibicarakan sejak tahun 1993 dan saat ini menjadi sangat populer terutama di lingkungan perusahaan multinasional dan nasional yang modern.
1. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas penjelasan pasal 35 (1):
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, Pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standard nasional yang telah disepakati
2. UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan : pasal 1 (10)
Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
3.  Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 Tanggal 21 Nopember 2003
Kompetensi adalah kemampuan dan karak-teristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yg diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara professional, efektif, dan efisien.
4. Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan  :
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 101 Tahun 2000, Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan pegawai Negeri Sipil
Kompetensi adalah kemampuan dan karateristik yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap – prilakuyang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya
6. JGN Consulting Denver, USA
A  competency  refers to  an  individual’s demonstrated  knowledge,  skills or abilities (KSA’S)   perform   to   a  specific  standard.   Competencies   are observable, behavioral acts that require a combination  of KSAS  to execute. They are demonstrated  in  a job  context  and as such, are influenced  by an organization’s culture and  work  environment. In  other words,  competencies consist of a combination of knowledge, skill and abilities that are necessary in order to perform a major task or function in the work setting
(Kompetensi mengacu pada individu menunjukkan pengetahuan, keterampilan atau kemampuan (KSA’S) melaksanakan standar tertentu. Kompetensi yang diamati, perilaku tindakan yang memerlukan kombinasi KSAS untuk melaksanakan. Mereka menunjukkan dalam konteks pekerjaan dan dengan demikian, dipengaruhi oleh budaya organisasi dan lingkungan kerja. Dengan kata lain, kompetensi terdiri dari kombinasi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas atau fungsi utama di lingkungan kerja)
7. Competency Standards Body Canberra 1994
Competency comprises knowledge and skills and the consistent application of that knowledge and  skills  to  the  standard  of  performance  required  in employment
(Kompetensi terdiri dari pengetahuan dan keterampilan dan penerapan yang konsisten bahwa pengetahuan dan keterampilan dengan standar kinerja yang diperlukan dalam pekerjaan)
8. A.D. Lucia & R. Lepsinger/Preface xiii
Competency models that identity  the  skills, knowledge,  and  characteristics needed to perform a job…
(Kompetensi model-model yang identitas keterampilan, pengetahuan, dan karakteristik yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan…)
9. Association K.U. Leuven
Mendefinisikan bahwa pengertian kompetensi adalah peingintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan untuk melaksanakan satu cara efektif.
10.    Robert A. Roe (2001) mengemukakan definisi dari kompetensi yaitu:
Competence is defined as the ability to adequately perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skills and is acquired through work experience and learning by doing.
(Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan tugas secara memadai, tugas atau peran. Mengintegrasikan kompetensi pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai pribadi dan sikap. Kompetensi didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan dan diperoleh melalui pengalaman kerja dan belajar dengan melakukan)
11. Wood dan Payne berpendapat bahwa konsep Inggris dan konsep AS tentang kompetensi agak berbeda. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

AS
INGGRIS
Sebutan
Competencies
Competence
Tujuan
Mengidentifikasi kinerja unggul
Mengidentifikasi standar minimum
Fokus/Sumber
Pemegang Jabatan
Jabatannya/Perannya
Substansi
Ciri-ciri pribadi
Daftar tugas & Output
Target Studi
Manajer
Semua Tingkatan
(Sumber : Ruky, 2003 : 4)
12. Ruky (2003:104) mengutip pendapat Spencer & Spencer dari kelompok konsultan Hay & Mc Ber
bahwa kompetensi adalah “an underlying characteristic of an individual that is casually related to criterion – referenced effective and/or superior performance in a job or situation”
(Karakteristik dasar sese-orang yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, mem-buat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta bertahan cukup lama dalam diri manusia).
13. Watson Wyatt dalam Ruky (2003:106)
competency merupakan kombinasi dari keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati dan di-terapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasinya.
14. Raymond J. Stone (2002:144)
competency profiling is a job analysis method that focuses on the skills and behaviours needed to successfully perform a job
(suatu metode analisis jabatan yang menitikberatkan pada keterampilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik).
15. The Jakarta Consulting Group (Susanto, 2002)
memberikan batasan bahwa kompetensi adalah segala bentuk perwujudan, ekspresi, dan representasi dari motif, pengetahuan, sikap, perilaku utama agar mampu melaksanakan pekerjaan dengan sangat baik atau yang membedakan antara kinerja rata-rata dengan kinerja superior. Pendekatan ini dilihat dari sudut pandang  individual.
16. Grant, 1991; Amit and Schoemaker, 1993
Kompetensi   adalah   kemampuan perusahaan    untuk    mengekploitasi sumberdaya   yang    berbeda,    dengan menggunakan  berbagai proses organisasi untuk  mencapai hasil yang  diinginkan
17. Bogner  and Thomas  (1994)
Mendefinisikan  kompetensi  inti  sebagai keahlian khusus yang dimiliki perusahaan dan pengetahuan yang diarahkan untuk mencapai   tingkat   kepuasan   konsumen   yang   lebih   tinggi   dibandingkan pesaingnya
18. Hamel and Heene, 1994:87
Kompetensi  adalah   keahlian   yang  memungkinkan perusahaan mencapai dasar-dasar customer benefits melalui pembentukan, peningkatan, pembaharuan  dan  penggunaan  sumberdaya yang membawa pada keunggulan bersaing yang berkelanjutan
19. Prahalad and Hamel, 1990; Hamel and Heene, 1994
Kompetensi haruslah  mengintegrasikan  sejumlah  keahlian atau teknologi,  menjadi  kekuatan bersaing  yang  unik,  dan  memberikan  kontribusi pada  nilai  serta  memberikan  kemampuan  untuk  masuk  ke  pasar  yang  baru
20. Kravetz (2004)
Kompetensi adalah sesuatu yang seseorang tunjukkan dalam kerja setiap hari
21. Lyle M. Spencer, Jr. dan Signe M. Spencer menulis dalam bukunya Competence at Work, Models for Superior Performance (1993)
Kompetensi adalah karakteristik dasar dari seseorang yang biasanya terkait dengan kinerja efektif menurut criteria tertentu dan/atau kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau situasi
22. Drs. Budiman Sanusi Mpsi, Direktur Psikologi dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (PPSDM)
Kompetensi adalah keseluruhan pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan sikap yang ditampilkan oleh orang-orang yang sukses/berhasil dalam mengerjakan suatu tugas dengan prestasi kerja yang optimal.
23. Burke (1995)
Being able to perform whole work roles, to the standards expected in employment in real working environment
(mampu melakukan pekerjaan seluruh peran, ke standar yang diharapkan dalam pekerjaan di lingkungan kerja nyata)
24. McAshan
Definisi kompetensi adalah pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku-prilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya
25. Skills toward 2020 (1996) – National Training Board-nya Australia
The ability to perform the activities in an occupation or function to the standards expected by employment
(kemampuan untuk melakukan kegiatan dalam pekerjaan atau fungsi standar yang diharapkan oleh pekerjaan)
Sumber: DEFINISI KOMPETENSI Oleh Centerpoint
               centerpoint.co.id/tekhnik-komputer/.../definisi-kompetensi.html - Tembolok
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu
kompetensi adalah peingintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan untuk melaksanakan satu cara efektif
Competence is defined as the ability to adequately perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skills and is acquired through work experience and learning by doing.
kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Sumber: my.opera.com/winsolu/blog/pengertian-kompetensi - Tembolok
Berikut ini dikutip beberapa pengertian tentang kompetensi, sertifikasi kompetensi, dan competency based training:
UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas penjelasan pasal 35 (1):
“Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standard nasional yang telah disepakati”
UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10)
“Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan”
Peraturan Pemerintah(PP) No. 23 Tahun 2004, tentang Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP) menjelaskan tentang sertifikasi kompetensi kerja sebagai suatu proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan atau Internasional
Pengertian Competency Based Training (CBT)” Sebuah pendekatan pada pelatihan yang menekankan pada apa yang seorang individu dapat mendemontrasikan: pengetahuannya, ketrampilan serta sikap profesional, di tempat kerja, sesuai dengan standard Industri sebagai hasil dari training”
Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kompetensi adalah pernyataan tentang bagaimana sesorang dapat mendemontrasikan: keterampilan, pengetahuan dan sikapnya di tempat kerja sesuai dengan standar Industri atau sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh tempat kerja (industri).
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah sebuah pernyataan terhadap apa yang seseorang harus lakukan ditempat kerja untuk menunjukan pengetahuannya, keterampilannya dan sikap sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, disamping itu juga harus mencakup lima dimensi dari kompetensi:
• Task skills- mampu melakukan tugas per tugas.
• Task management skills- mampu mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaan
• Contingency management skills- tanggap terhadap adanya kelainan dan kerusakan pada rutinitas kerja.
• Environment skills/job role- mampu menghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja/ Beradaptasi dengan lingkungan.
• Transfer skills- Mampu mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda (situasi yang baru/ tempat
Inti dari definisi kompetensi yang dipahami selama ini adalah mencakup penguasaan terhadap 3 jenis kemampuan, yaitu: pengetahuan (knowledge, science), keterampilan teknis (skill, teknologi) dan sikap perilaku (attitude). Sekarang ini banyak buku yang mengulas kompetensi dilihat dari tiga aspek kecerdasan manusia yang harus dikembangkan secara utuh dan seimbang,yaitu: kecerdasan intelek/kecerdasan rasional (Intellectual Quotient/IQ), kecerdasan emosional (Emotional Quotient/EQ) dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient/SQ) dengan SQ yang menjadi pondasinya.
Bila dikaitkan dengan definisi kompetensi yang selama ini telah dianut maka kecerdasan IQ dapat dikaitkan dengan upaya penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) atau “knowledge” dan “skill”, kecerdasan EQ dan SQ bisa dikaitkan dengan “attitude”, namun sebenarnya istilah “attitude” belum banyak yang menjelaskannya dari sudut EQ dan SQ ini. EQ dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri dan membangun jaringan/hubungan sosial dengan orang lain. SQ dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk mengembangkan integritas pribadi, kejujuran dan memberi makna kehidupan. Kemampuan SQ ini hanya bisa dikembangkan kalau seseorang selalu ingat dan percaya kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Dengan demikian kompetensi haruslah dimaknai kembali sebagai pengembangan integritas pribadi yang dilandasi iman yang kuat sebagai fondasinya(SQ), baru kemudian dapat membangun hubungan yang tulus/ikhlas dengan sesama (EQ), dan akhirnya barulah penguasaan IPTEK melalui IQ bisa bermanfaat untuk membangun bisnis yang etis dalam rangka mencapai tujuan kemakmuran bersama bagi para stakeholders, tidak hanya untuk kepentingan ego pribadi.
Attitude yang 5 Aspek/ Dimensi Kompetensi
Task skills- mampu melakukan tugas per tugas.
Task management skills- mampu mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaan
Contingency management skills- tanggap terhadap adanya kelainan dan kerusakan pada rutinitas kerja.
Environment skills/job role- mampu menghadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja/ Beradaptasi dengan lingkungan.
Transfer skills- Mampu mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda (situasi yang baru/ tempat dilandasi SQ dan EQ yang kuat berarti kemampuan untuk membangun komunikasi yang santun, sikap melayani yang tulus, dan kesadaran untuk bekerja dalam satu tim yang dilandasi oleh kejujuran dan kepentingan bersama.
Sumber: mengerjakantugas.blogspot.com/.../pengertian-kompetensi.html - Tembolok
Menurut Purwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi yang ada dalam Bahasa Inggris adalah competency atau competence merupakan kata benda, menurut William D. Powell dalam aplikasi Linguist Version 1.0 (1997) diartikan: 1)kecakapan, kemampuan, kompetensi 2)wewenang. Kata sifat dari competence adalah competent yang berarti cakap, mampu, dan tangkas.
Jadi kompetensi sekretaris dapat berarti suatu kewenangan sekretaris dalam menentukan atau memutuskan suatu permasalahan yang ada dalam suatu lingkup perusahaan atau juga dapat diartikan sebagai kemampuan sekretaris dalam menguasai pekerjaan yang bersifat operasional dan manajerial. Sehingga perkembangan usaha yang dikelola oleh perusahaan dapat terus berkembang dan diterima oleh masyarakat
Sumber: mengerjakantugas.blogspot.com/.../pengertian-kompetensi.html - Tembolok
LIMA ISTILAH KUNCI BATASAN KOMPETENSI
Dalam artikel terdahulu, secara ringkas saya telah membuat lima butir karakter yang membentuk kompetensi yakni pengetahuan, ketrampilan, konsep diri dan nilai-nilai, karakteritik pribadi, dan motif. Kemudian  dengan mengutip R.Pahlan (Competency Management: A Practicioner’s Guide, terjemahan, 2007), kita dapat menggali lima istilah dalam definisi kompetensi sebagai berikut.
(1).Karakter Dasar diartikan sebagai kepribadian seseorang yang cukup dalam dan berlangsung lama. Dalam definisi ini, karakter dasar mengarah pada motif, karakteristik pribadi, konsep diri dan nilai-nilai seseorang.
(2).Kriteria Referensi berarti bahwa komptensi dapat diukur berdasarkan standar atau kriteria tertentu. Dapat diukur faktor-faktor pembentuk terjadinya kinerja karyawan yang beragam (unggul, biasa, dan rendah). Dari faktor-faktor tersebut kemudian dapat diprediksi kinerja seseorang. Misalnya angka penjualan yang dilakukan seorang wiraniaga per satuan waktu.
(3).Hubungan Kausal mengindikasikan bahwa keberadaan suatu kompetensi dan pendemonstrasiannya memprediksi atau menyebabkan suatu kinerja unggul. Kompetensi-kompetensi seperti motif, sifat dan konsep diri dapat memprediksikan ketrampilan dan tindakan. Kemudian ketrampilan dan tindakan memprediksi hasil kinerja pekerjaan. Jadi disitu ada maksud atau motif yang mengakibatkan sebuah tindakan atau perilaku yang membuahkan hasil. Contohnya, kompetensi pengetahuan selalu digerakkan oleh kompetensi motif, karakteristik pribadi, atau konsep diri. Model kausal ini dapat diperjelas lagi melalui contoh berikut; kalau organisasi tidak mengakuisisi atau mengembangkan kompetensi inisiatif bagi para karyawannya, maka dapat diduga pekerjaan yang harus disupervisinya akan dikerjakan ulang dan biaya untuk memastikan kualitas pelayanan akan meningkat.
(4).Kinerja Unggul mengindikasikan tingkat pencapaian,misalnya  dari sepuluh persen tertinggi dalam suatu situasi kerja. 
(5).Kinerja Efektif adalah batas minimum tingkat hasil kerja yang dapat diterima. Ini biasanya merupakan garis batas dimana karyawan yang hasil kerjanya di bawah garis ini dianggap tidak kompeten untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Sumber: ronawajah.wordpress.com/.../lima-istilah-kunci-batasan-kompten... - Tembolok

Cari Blog Ini