By. Anchasinyo
Mencoba mengais sisa-sisa kenangan terindah
Diantara berjuta kisah yang telah terukir dalam hidupnya.
Terkadang senyum tipis hiasi bibir mungilnya
Dan tak jarang bening air mata membasahi pipinya
=======================================
Dia adalah Sang Rembulan
Kini Dia enggan untuk pancarkan sinarnya
Karena semua harapnya tak terbalaskan
Hanya kekecewaan yang hiasi harinya kini
=======================================
Dia adalah Sang Rembulan
Kini Dia enggan untuk pancarkan sinarnya
Karena hidupnya terbelenggu dalam kenyataan yang jauh dari harapan
Hanya impiannya yang membuatnya bertahan
=======================================
Dia duduk lesu di peraduannya
Sinarnya redup oleh air mata yang membasahi pipinya
Akankah malam kan tetap indah
Ketika Rembulan tak lagi bersinar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar