Assalamu alaikum Sahabatku yang Smart!
Dalam renungan malam, terkadang sebait kalimat terniang ditelingaku, menyapa kesunyian Qalbuku dan mengingatkan Jiwaku pada keihlafan yang sering mengganggunya.
Untuk itu ku coba tuangkan dalam rangkaina kalimat untuk sekedar dijadikan lentera dalam menjalani gelapnya kehidupan di dunia yang fana ini.
================================================================
Kuingat sebuah pesan yang menusuk dalam batin.
“Orang mulia menyalahkan dirinya, orang bodoh menyalahkan orang lain
“Mengenal diri yang paling penting, adalah utama demi kesadaran jagat raya.
Berarti pula memahami kesalahan, serta kekeliruannya masing-masing.
Ketika pintu kebahagiaan tertutup,
Sudah Sunnatullah jika manusia itu tidak lepas dari keluh kesah.
Ketidakhati-hatian dalam berkata-kata, bisa
berakibat Riya/Pamer. Ujub membangga-bangakan diri, Sombong, Ghibah atau
bahkan bisa berakibat Fitnah.
Tak ada Gading yang tak retak. karena itu jika kita telah benar-benar dalam kebenaran yang Allah Ridhoi, niscaya hati kita akan tenang dan mantap apapun yang terjadi
Sahabat, Ketika Setan mengingatkanmu tentang masa lalumu, maka Kamu akan mengingatkannya tentang masa depannya
Saat-saat seperti ini kugunakan untuk memaknai hari.
Kadang aku dapat mengerti, tapi kadang aku tak mengerti.
Ketika Jiwa diselimuti kegundahan, hanya kepada-Nya-lah aku dapat berserah diri.
Semoga Ridho-Nya selalu menaungi setiap jejak langkahku dalam menelusuri jalan kehidupan ini
Dalam renungan malam, terkadang sebait kalimat terniang ditelingaku, menyapa kesunyian Qalbuku dan mengingatkan Jiwaku pada keihlafan yang sering mengganggunya.
Untuk itu ku coba tuangkan dalam rangkaina kalimat untuk sekedar dijadikan lentera dalam menjalani gelapnya kehidupan di dunia yang fana ini.
================================================================
Kuingat sebuah pesan yang menusuk dalam batin.
“Orang mulia menyalahkan dirinya, orang bodoh menyalahkan orang lain
“Mengenal diri yang paling penting, adalah utama demi kesadaran jagat raya.
Berarti pula memahami kesalahan, serta kekeliruannya masing-masing.
Ketika pintu kebahagiaan tertutup,
banyak pintu lain terbuka,
tetapi kadang kita menatap pintu yang telah tertutup terlalu lama,
sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.
Sudah Sunnatullah jika manusia itu tidak lepas dari keluh kesah.
Tapi jika tiap hari hanya di isi dengan keluh kesah, maka kita tidak pernah merasakan nikmatnya kehidupan ini.
Dari pada kita berkeluh kesah, lebih baik jika kita berusaha menjadi pribadi yang baik dari hari ke hari...
Ketidakhati-hatian dalam berkata-kata, bisa
berakibat Riya/Pamer. Ujub membangga-bangakan diri, Sombong, Ghibah atau
bahkan bisa berakibat Fitnah.
Jadi, marilah kita menjaga lidah kita agar senantiasa berhati-hati dalam berucap.
Tak ada Gading yang tak retak. karena itu jika kita telah benar-benar dalam kebenaran yang Allah Ridhoi, niscaya hati kita akan tenang dan mantap apapun yang terjadi
Sahabat, Ketika Setan mengingatkanmu tentang masa lalumu, maka Kamu akan mengingatkannya tentang masa depannya
Saat-saat seperti ini kugunakan untuk memaknai hari.
Kadang aku dapat mengerti, tapi kadang aku tak mengerti.
Ketika Jiwa diselimuti kegundahan, hanya kepada-Nya-lah aku dapat berserah diri.
Semoga Ridho-Nya selalu menaungi setiap jejak langkahku dalam menelusuri jalan kehidupan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar